Untukmu yang Pernah Merasa Salah Jurusan Masuk Fakultas Pertanian

Yakin loe salah masuk jurusan?? ah kayaknya enggak, sini deh gue jelasin

AAAJIIB daah, kalo 19 tanda ini loe miliki. loe itu kayak steve jobs

loe tau kan siapa steve jobs?, bukan, bukan tukang cimol di depan kampus, tapi steve jobs itu orang hebat

buat yang sering sakit dan badannya kayak sapu lidi atau kayak gerobak baca nih

tips olahraga ini dijamin aman dan nyaman daaah, kayak kasur baru dicebur.

punya banyak manta pacar itu gak enak bos,, baca deh pengalaman gue

loe akan tau kalo punya banyak mantan pacar itu bikin gak enak bangeeeet

kamu punya kepribadian petualang atau cuma ikut ikutan may tlip my adventul ?

kepribadian petualang itu ternyata punya tanda tanda loh guys,, baca deh

Postingan Populer

Rabu, 17 Januari 2018

5 Acara Televisi di Tahun 2000an yang Sempat Menjadi Favoritmu

Nonton televisi mungkin pernah menjadi hobi kita. Ketika kecil, acara televisi yang kita tonton pasti nggak jauh-jauh dari kartun. Apa kartun favoritmu? Captain Tsubasa, Chibi Maruko Chan, atau P-Man? Sebelumnya, Hipwee pernah membahasnya dalam Acara-Acara TV Tempo Dulu Yang Membuat Kita Selalu Rindu.
Nah, begitu kita sudah beranjak lebih besar, mungkin bukan lagi kartun yang jadi acara favorit kita.  Untuk yang sering mantengin stasiun-stasiun televisi Indonesia, pasti tahu deh beberapa acara berikut. Pada awal penayangannya di tahun 2000an, acara-acara ini sempat jadi fenomenal. Apa saja 5 acara tersebut? Yuk simak list berikut! 

1. Segarnya acara talk show Ceriwis Yo Weiiiiis!

Selepas pulang dari sekolah, ada satu acara talk show yang sering kita tunggu-tunggu. Acara itu adalah Ceriwis yang tayang di Trans TV mulai tahun 2003. Dipandu oleh duo Indra Bekti dan Indy Barends, talk show ini selalu mengundang artis-artis untuk ngobrol dan seru-seruan bareng.
Ciri khas utama Ceriwis dapat ditandai dengan kehadiran Simply Fresh, band pengiring yang selalu membuka tayangan dengan lagu singkat “Yo weiiiiiiis”-nya. Simply Fresh mungkin berhasil jadi trendsetter bagi acara-acara talk show lain untuk menghadirkan band pengiring. Selain itu, Ceriwis ini juga berhasil jadi trendsetter acara talk show pada saat itu lho! Bahkan setting studio Ceriwis yang homey ala ruang tamu masih diadaptasi oleh acara-acara talk show lain hingga sekarang.
“Dunia dalam Berita” menjadi salah satu segmen yang jadi favorit penonton Ceriwis. Segmen ini dipandu oleh alm. Olga Syahputra sebelum ia berhasil mendulang kesuksesan. Dalam “Diana dalam Berita”, penonton akan diajak flashback dan mengenal kehidupan si artis di masa lalu.
Fakta-fakta yang dihadirkan lucu-lucu dan bahkan sering membuat si artis malu sendiri. “Diana dalam Berita” dibawakan Olga dengan kocak. Yang bikin lebih lucu lagi, Olga harus berhenti bergerak saat Indy atau Indra pura-pura mematikan remote control.
Sayangnya begitu Indy Barends nggak lagi jadi Host di Ceriwis, acara ini berangsur-angsur kehilangan popularitas. Ceriwis kemudian mulai berganti konsep menjadi Ceriwis Pagi Manis dengan tagline-nya “Ce-e-ce .. er-i-ri .. we-i-wis .. wiiiiiiss”. Walaupun gonta-ganti konsep dan pembawa acara, Ceriwis tetap ada sampai tahun 2014.

2. Terharu biru menyaksikan Bedah Rumah.

Acara berkonsep reality show ini bertujuan membantu orang-orang kurang beruntung yang memiliki rumah di bawah standar. Sebelum terpilih, calon kandidat Bedah Rumah akan menceritakan keseharian dan kisah hidup yang dapat membuat penonton ikut sedih. Kemudian, rumah yang terpilih akan dirombak ulang dalam waktu 12 jam saja. Epik banget rasanya ngelihat hectic-nya para pekerja merombak rumah dalam waktu yang singkat.
Sementara itu, keluarga pemilik rumah akan diajak jalan-jalan, makan di restoran mewah, dan menginap di hotel-hotel ternama. Sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Begitu kembali, mereka akan dikejutkan oleh tampilan rumah mereka yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
Perabotan rumah juga dilengkapi seluruhnya. Peserta kemudian (biasanya) akan bersujud dan menangis terharu sebagai ungkapan rasa syukur. Tangisan haru biru dalam Bedah Rumah tak jarang membuat kita merasa tersentuh. Hiks :’)

3. Katakan Cinta, epic-nya penembakan yang bikin kamu ikutan dag dig dug.

Masih inget dong sama acara reality show tahun 2003 ini? Itu lho yang presenternya Cici Panda. Di acara Katakan Cinta kita bisa ngelihat gimana cara kreatifnya orang-orang menyatakan cinta (nembak) ke cowok atau cewek idaman.
Cara penembakan pun juga berbeda-beda tiap episodenya, ada yang bener-bener niat, tapi ada juga yang melakukan aksi-aksi konyol yang nggak banget. Biar surprise, target yang ditembak nggak diberi dulu dong sebelumnya. Coba bayangin gimana kalau tiba-tiba ada yang nembak kamu dengan cara yang heboh plus disyuting pula!
Kalau tembakan pejuang Katakan Cinta berhasil diterima, penonton akan ikut seneng. Tapi kalau ditolak, duh kasian banget deh. Udah capek-capek nyiapin kejutan, dandan aneh-aneh, dilihatin orang-orang, patah hati pula!

4. Geregetan lihat Uang Kaget, kalau kamu yang dapet mau buat apa ya?

Reality show emang sering banget bernuansa surprise. Uang Kaget ini dipandu oleh Helmy Yahya dengan jas, kaca mata, dan topi hitam tinggi yang khas. Acara televisi tahun 2004 ini akan ngasih segepok uang kepada orang terpilih.
Tentu saja yang dipilih adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan. Peserta Uang Kaget akan buru-buru membelanjakan uang sepuluh juta dalam waktu tiga puluh menit. Beli sembako, bayar hutang, atau beli emas biasanya akan jadi prioritas peserta.
Kalau dalam waktu tiga puluh menit uang masih tersisa maka peserta harus mengembalikan sisa uang tersebut. Nggak heran peserta akan berusaha mati-matian untuk membelanjakan uangnya.

5. Termehek-mehek, lika-liku mencari orang yang hilang

Mulai Mei 2008, acara drama reality show banyak disukai oleh banyak penonton. Termehek-mehek berusaha mempertemukan peserta dengan orang terdekatnya yang telah lama menghilang. Orang tersebut bisa berstatus sebagai pacar, tunangan atau keluarga mereka.
Proses pencarian menjadi tontonan yang seru untuk disimak. Bersama pembawa acara, peserta akan menelusuri jejak-jejak orang yang hilang. Bahkan tak jarang mereka menelusuri hingga luar kota tanpa mengenal waktu.
Sayangnya, setelah meraih rating yang tinggi, acara Termehek-mehek dicurigai memalsukan cerita, pemain dan proses pencarian orang yang hilang.

Tempat Hiburan dan Edukasi Gratis di Jakarta



Jakarta adalah kota metropilitan yang identik dengan gaya hidup hedonis dengan biaya hidup tinggi. Meski demikian ibu kota tetaplah menjadi tempat mengadu nasib paling favorit di negara ini. Banyak yang berbondong-bondong datang dengan alasan ingin merubah nasibnya. Tak sedikit dari mereka yang akhirnya akan bernyanyi ' siapa suruh datang jakarta'. Namun ditengah kondisi yang serba kapitalis ada loh tempat-tempat yang menyediakan hiburan gratis dan edukatif di Jakarta dengan kualitas yang mumpuni. Berikut daftarnya
 1. Kineforum
Kineforum adalah bioskop pertama di Jakarta yang menawarkan ragam program film sekaligus diskusi tentang film. Film-film yang diputar adalah film-film yang bisa menjadi alternatif tontonan bagi publik. Mulai dari film klasik maupun kontemporer, film panjang maupun pendek, film luar maupun dalam negeri, dan juga film-film dari non arus utama. Ruang ini diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop non komersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual (http://kineforum.org/web/). 
Kineforum ini beralamat di Taman Ismail Marzuki (TIM) No.73, RT.8/RW.2, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tepatnya di belakang XXI TIM.
Tapi beberapa filmnya kadang ada juga sih yang dikenakan donasi, biasanya itu Rp.15.000 untuk weedays dan Rp.20.000 untuk weekend. Tapi worthit kok untuk tayangan berkualitasnya apalagi untuk film lama yang dulu belum sempat ditonton.

2. Geleri Indonesia Kaya

Galeri Indonesia Kaya via http://www.indonesiakaya.com
Berlokasi disalah satu mal mewah di Jakata yaitu  Grand Indonesia, West Mall Lt. 8, Jalan MH Thamrin No. 1, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Namun semua acaranya bisa dinikmati denga gratis, hanya perlu registrasi online saja tapi yang gak sempat registrasi online juga tetap bisa masuk pada hari H nya denga catatan masih ada kursi kosong. Mayoritas kegiatan yang ditampilkan adalah kegiatan seni dan kebudayaan. 
Kabar baiknya, jika tidak dapat jatah untuk menikmati pertunjukan seninya maka bisa tetap bersenang-senang di sini, karena ada selasar interaktif tentang budaya Indonesia yang bisa kita mainkan.

3. Atamerica

@america adalah pusat kebudayaan abad ke-21 yang mutakhir di mana Anda dapat menjelajahi dan mengeksplorasi Amerika Serikat serta mengungkapkan pikiran dan gagasan tentang Amerika.
Di @america Anda bisa menemui teknologi tinggi dan belajar lebih banyak tentang Amerika Serikat. Melalui diskusi, webchat, pertunjukan budaya, debat, kompetisi, dan pameran, Anda dapat mengalami yang terbaik dari Amerika, seperti idealismenya, kreativitas, dan keanekaragaman. Siap untuk mengunjungi AS? Mari berbincang-bincang dengan penasihat pendidikan untuk mempelajari lebih lanjut tentang studi di Amerika
Berlokasi di Pacific Place Mall 3rd floor #325, Jalan Jend. Sudirman No.52-53, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Fasilitas nya lengkap mulai dari platform multimedia seperti iPad dan Google Liquid Galaxy hingga program tematik serta para e-guide @america yang sarat dengan pengetahuan, @america menawarkan pengunjung berbagai bantuan untuk memperkaya kunjungannya. Untuk informasi lebih lanjut, datangi salah satu e-guide kami yang sedang bertugas.
@america ini dinaungi oleh kedutaan Amerika di Indonesia, pertunjukan yang digelarnya juga variatif. Selain hiburan, banyak juga kegiatan educatifnya.
*sumber: http://www.atamerica.or.id/

4. Bentara Budaya Jakarta

Bentara Budaya Jakarta via https://pbs.twimg.com
Beralamat di komplek Kompas Gramedia Palmerah, tepatnya di Jl. Palmerah Sel. No.17. 
Bentara Budaya Jakarta adalah lembaga kebudayaan HARIAN KOMPAS, yang berdiri sejak 26 September 1982 di Yogyakarta dengan Sengkalan "MANEMBAH HANGESTI SONGING BUDHI".
Sebagai utusan budaya, Bentara Budaya menampung dan mewakili wahana budaya bangsa dari berbagai kalangan, latar belakang dan cakrawala yang mungkin berbeda.
Bentara Budaya berupaya menampilkan bentuk dan karya cipta budaya yang barangkali pernah mentradisi, ataupun bentuk-bentuk kesenian massa yang pernah populer dan merakyat. Di samping itu menampilkan pula karya baru yang belum mendapat pengakuan di tempat-tempat resmi.
Di sini, pengunjung tak perlu mengeluarkan uang untuk melihat pameran atau menonton pertunjukan seperti pementasan sendratari dan konser musik. Semua digelar untuk umum dan gratis.
sumber: http://www.bentarabudaya.com/

5. Komunitas Salihara

Komunitas Salihara via https://pbs.twimg.com
Komunitas Salihara adalah sebuah pusat seni yang berkiprah sejak 08 Agustus 2008, dan pusat seni multidisiplin swasta pertama di Indonesia.
Berlokasi di atas sebidang tanah seluas sekitar 3.800 m2 di Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kompleks Komunitas Salihara terdiri atas empat unit bangunan utama: Teater Salihara, Galeri Salihara, Anjung Salihara dan ruang perkantoran. Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah satu-satunya yang ada di Indonesia. Sementara Sejak 2014 Kompleks Salihara diperluas dengan bangunan baru: Anjung Salihara. Di dalamnya terdapat Studio Tari, Studio Musik, Wisma Seni, Ruang Serbaguna dan Teater Anjung.
Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis, dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara dan berkelas dunia pula.
Di sini kita bisa menyaksikan banyak sekali pertunjukan mulai dari teater, musik, tari, film, pertunjukan sastra dan lain sebagainya.

5 Kunci Berselancar di Dunia Maya


Dunia maya adalah dunia kita sekarang berbagi informasi. Kita sering terjebak dengan opini opini di dunia maya dari berbagai social account apapun itu. Kita bisa komen begini begitu sekedar ngasih opini, eh taunya ada yang tersindir. Kita bisa nulis sesuka hati di blog kita, di website, dimanapun itu dengan bumbu “nyebut merk” tentang review  yang menurut kita kurang, ee tau-tau tersebar kalau kita dicap “penghujat” atau “pembully” atau “kena pasal pencemaran limbah eh bukan pencemaran nama baik”. Dulu banget nggak gini lah, komen sesuka hati masih bebas lepas, eh dulunya kapan? Jaman Majapahit belum ada gadget seperti sekarang, boro-boro handphone, tv, kirim surat masih mempercayakan pada burung penuh cinta yaitu merpati pos. Hehe
Ya, jaman sudah berbeda. Kita berfikir, buat kita, komen di media sosial, curhat ataupun beropini itu sah-sah saja, tapi kita nggak mau dong gara-gara review kita, khalayak ada yang terganggu atau jangan sampai kita nggak tau kalau kita sudah melakukan diluar batas kewajaran. Hmmm. Bisa jadi. Mau mengumpat, mereview atau mengkritik itu hak setiap orang, kita juga mempunyai maksud tersendiri melakukan itu entah berbagi pengalaman, meluapkan emosi, dll. Disini hipwee bakal kupas tuntas cara untuk aman bersosial media. Yuk baca ini guys

1. Dunia Maya dan Segala Merk untuk Khalayak Umum

SEBUT MERK via http://www.nyunyu.com
Kunci pertama dan pasal pertama bermedia sosial yaitu  kalau bisa jangan sebut merk tempat, nama, ras, agama yang berbau SARA karena itu sangat berbahaya. Tidak hanya kamu akan dihajar banyak orang, kamu juga bisa kena pasal hukum. Media sosial adalah sesuatu yang sensitif. Update berupa tulisan setara sama menulis di koran selebaran, mengirim surat lembaran kepada ratusan ribu hingga jutaan manusia di bumi. Bayangkan kamu sedang merancang naskah pidato di depan ribuan orang, pasti kamu bakal memikirkan, apa tulisan saya sudah bagus, apa tulisan saya bakal menyindir salah satu pihak, apakah tulisan naskah saya sudah bermanfaat bagi orang lain? Apakah “merk” yang saya sebutkan untuk dikritik akan menerima? Andaikan posisi mereka diputar menjadi posisiku, “merk” itu jadi menyindirku, apakah aku juga akan tinggal diam?
Ya. Lagi-lagi tidak ada yang benar ataupun salah. Cuma, kita harus hati-hati. Kalau sudah hati-hati maka perlu lebih lebih dan lebih berhati-hati dalam menulis di media sosial. Alih-alih mengupdate untuk menjadikan diri sendiri terlihat baik malah menjadikan diri sendiri terlihat buruk.

Sebagai contoh:

Misalkan kita pernah nggak puas dengan pelayanan di sebuah rumah sakit. Kita merasa “Kenapa sih bayar mahal, antri lama, padahal ini Rumah Sakit Internasional kok begini, bla bla bla.” Boleh-boleh saja kamu memberikan kritik dan saran pada pihat rumah sakit melalui kotak saran atau email ke rumah sakit tersebut. Andaikan kamu menuliskan di media sosial akan menuai pro dan kontra yang bisa sampai kamu dituntut oleh pihak rumah sakit itu sendiri.

2. Di Dunia Maya Seperti Kita Bicara Pada Diri Sendiri. Apa Benar?

bicara pada diri sendiri guys? via http://www.roadkilltshirts.com
Ya benar asalkan status sharingnya diubah menjadi privacy. Kalau belum privacy, berarti kita masih bicara sama ratusan gundul atau seberapa banyak friends di sosial media kita, bergantung dari pengaturan kepada siapa kita akan bagikan. Kita bicara di dunia nyata saja sudah disaring lebih dari 2x minyak penggorengan saja masih kadang ada yang salah paham, apalagi saat marah, mengumpat di media sosial lepas kendali semua keluar bisa sampai membangun kebun binatang sendiri. Saling mengumpat dan sebagainya itu tidak bermanfaat  guys. Seseorang nggak jadi lebih baik hanya karena update menyalahkan orang lain atau membawa masalah ke media sosial.

Misal nih “Ngeselin banget sih dia, ulangan aja nggak mau bagi-bagi” Lho, kalau mengumpulkan masa buat komen ke status itu salah besar, kalau begini malah yang update status dicap jadi tulang contek dong. Bisa jadi teman yang nggak mau nyontekin menyuruh ia secara halus “Belajar..belajar..jangan cuma nyontek melulu”.

3. Orang yang Dijelekkan di Dunia Maya Belum Tentu Jelek

korban cyber bullying via http://girltalkhq.com
Orang yang suka menghujat di media sosial tidak menunjukkan kalau dirinya baik, malah sebaliknya. Apalagi orang yang dihujat memilih no comment atau tidak membalasnya hal itu akan memunculkan pernyataan yang bisa jadi si pengupdate yang memang tukang membuat masalah. Nggak banget kan guys? So, berhenti memperburuk orang lain karena itu akan memperburuk dirimu sendiri. Kalau ada masalah, sebaiknya dibicarakan dengan baik di dunia nyata ya, jangan dibawa ke media sosial karena cenderung memberikan masalah lebih bukan solusi. Misal nih ada teman kita yang punya masalah sama atasan, nggak seharusnya kita menjelek-jelekkan, tapi bantu ia biar ia bisa mengatasi masalahnya, kalaupun kamu nggak bisa membantunya, lepas tanganlah dan jangan ikut campur guys.

4. Dunia Maya Bisa Jadi Tempat Menyakiti Perasaan Orang Lain

nyakitin hati guys via http://3.bp.blogspot.com
Ini lebih bahaya lagi guys. Pernyataan yang panjang lebar dan menyindir sesuatu akan berdampak menyakiti hati. Sebelum melakukan sesuatu pada orang lain tanyalah pada diri sendiri “Kalau aku diperlakukan seperti itu apakah aku mau dan bisa menerima?”Tak lepas apakah pernyataan itu sudah dihapus dan pelaku sudah minta maaf, tapi yang namanya sakit hati itu sulit dihilangkan. Apalagi doa orang teraniaya itu bisa lebih cepat dikabulkan. Urusannya udah nggak seseimpel itu kalau udah nyangkut ngadu ke “Tuhan”.

5. Dunia Maya (Media Sosial) sebagai Penilaian Dalam Perekrutan Karyawan baru

rekruitment berhubungan sama rezeki kita guys via https://media.licdn.com
Tidak jarang, pencari kerja melakukan penilaian dari media sosial yang ia punya karena hasilnya sangat akurat untuk mengetahui seperti apa kepribadian orang tersebut. Maka, jadilah orang yang mengagumkan banyak orang, tulis yang memang perlu ditulis, bermanfaat bagi orang lain, melapangkan hati, menguatkan hati orang lain. Kalaupun terpaksa mengumpat, buatlah menjadi privacy.

Yuk guys jadi orang bijak yang jangan sampai terjebak ke kesalahan yang bisa merugikan diri sendiri. Media sosial dan seluruh isinya memang sepenuhnya hak masing-masing, tapi ada syarat khusus agar kamu bisa jadi orang yang dihargai lingkunganmu. Setuju?

6 Kebiasan Cowok Cuek yang Menyebalkan Saat Cewek Sedang Rindu-rindunya



Kerinduan adalah perasaan yang sangat manusiawi, di situ ada romantisme yang pasti memiliki nilai, sebuah keindahan yang pasti dirasakan setiap manusia. Kerinduan berawal dari sebuah pertemuan, perpisahan menanamkan benihnya dan setiap orang memanennya sebagai rindu. Tapi kadang rindu juga membawa rasa sedih, ketika orang yang kita rindukan begitu tak acuhnya kepada kita. Kayak cowok cuekmu itu!

Cowok yang cuek dan punya tampang jutek adalah perpaduan pas untuk dimarahi. Terlebih saat cewek lagi kangen berat, entah kenapa cowok cuek tetap saja cuek, padahal cewek berharap dia mengubah sikapnya lebih peka lagi. Nah kelakuan cowok cuek saat ceweknya sedang rindu itu bermacam-macam, intinya cuma satu: menyebalkan, tapi sayang!

1. Tolong hp selalu stand-by dong, biar cewek nggak perlu berkali-kali telepon saat sedang rindu sekali

Kebiasaan cowok cuek adalah suka banget meremehkan notifikasi di hape. Entah kenapa dia suka banget mementingkan hal yang nggak penting, padahal cewek lagi butuh, malah dia nggak pernah pegang hape. Cewek yang punya cowok cuek dalam LDR mesti lebih bersabar karena masalah ini sangat serius. Kangenmu ditahan dulu, dan lampiaskan sewaktu ketemu.

2. Padahal cewek sudah manja biar rindunya disambut antusias, tapi cowok malah pasang muka datar atau haha-hehe bikin malas

Cowok cuek memang nggak bisa ditaklukan dengan perangai manjamu. Cueknya dia sudah teramat bebal, jadi jika kamu rindu mending pasang kesabaran dan temui dia. Atau, jangan kangen karena mengharapkan perhatiannya, mending kangen sama kecuekannya daripada mengharapkan perhatian darinya. Coba deh kamu kasih dia kecuekan yang sama, pasti dia sedikit berubah.

3. Cowok yang terlalu cuek, sampai cewek yang harus berusaha lebih untuk ajak bertemu saat sedang rindu

Cowok cuek nggak bisa rindu, atau dia kesulitan mengungkapkan rindu, dia percaya bahwa rindu teramat tabu untuk diungkapkan. Nah bedanya dengan kamu adalah, tiap hari selalu rindu dan harus ketemu, dan nyatanya memang kamu yang harus nyamperin cowokmu yang cuek itu. Selagi kamu masih kuat, lakukan hal itu dengan ikhlas karena memang cowok cuek jarang banget punya inisiatif dengan antusias mendatangi kamu lebih dulu.

4. Juteknya cukup di muka saja dong! Harusnya dia perhatian dan bikin ceweknya betah saat lagi rindu

Mukanya memang jutek, nyaris tanpa ekspresi kecuali dia sedang sakit hati. Jangan harap muka juteknya itu hilang seketika, dia mungkin akan berubah seiring bertambahnya umur dan kebutuhan akan dunia sosial. Mungkin kamu rasa nggak betah saat ini, tapi bersabar suatu saat pasti dia lebih enak dipandang dengan senyum manis di muka juteknya, memilukan memang.

5. Nggak peka banget sih! Apa harus selalu bilang dulu termasuk saat kamu sedang rindu

Rindu berat nih! via unsplash.com
Cowok selalu menganggap rindu itu hal yang sangat pribadi, dia bisa menikmati rindunya sendiri tanpa harus kamu tahu. Kerinduanmu berbeda dengannya, rasanya kamu harus bilang kalau kamu rindu, ditambah lagi dia sepertinya cuek-cuek saja kalau kamu nggak mengatakan kalau kamu rindu. Jangan harap dia bilang rindu ya, baiknya kamu saja yang rindu daripada harus tabah menunggu kata rindu darinya.

6. Saat ceweknya kangen, tapi sangan cowoknya kalau ditanya kangen atau nggak jawabnya cuma, “hehehe, biasa aja…”

Cowok cuek nggak punya rasa kangen, tapi dia punya rasa sayang yang dipendamnya. Mungkin begini, dia bisa dibilang selalu kangen setiap hari, tapi bukan pertemuan yang dia harapkan melainkan perhatian-perhatian. Keburukannya, dia biasanya nggak sadar kalau cewek juga butuh respons kerinduan.

Mungkin memang harus menerima nasib ini, cewek nggak boleh lama-lama ngambek kalau cowoknya memang cuek. Pasti ada untungnya punya cowok cuek, dia yang cuek biasanya jarang tergoda cewek lain, jarang cemburu dan dia bisa lebih serius buat fokus ke masa depan. cowok cuekmu itu juga sebenarnya sayang ke kamu, tapi mungkin sifat cueknya bikin dia kesulitan buat mengungkapkan lewat kata-kata. Coba deh bayangin cowok cuekmu itu romantis-romantisan kayak cowok-cowok sok keren? Nggak cocok memang! Terima saja, Sis!

11 Kualitas yang Menjadikan Mahasiswa Fakultas Hukum Calon Pasangan Idaman

Apa sih yang muncul di pikiran kamu ketika bicara tentang mahasiswa Fakultas Hukum? Mungkin, sekilas canggung rasanya ketika ingin kenal lebih dekat dengan mereka. Dianggap berkepribadian kaku, suka mengkritik, hobi berdebat kusir, berbagai stereotip negatif melekat dalam diri mereka.
Padahal seperti halnya mahasiswa Sastra atau Teknik Informatika, mereka yang mendiami Fakultas Hukum juga layak dijadikan pasangan lho! Mereka punya sekian kualitas yang membuatmu tak perlu lagi berpikir dua kali untuk menjadikannya pendamping di masa depan. Nah, apa aja sih kualitas yang mereka punya? Simak di artikel ini, yuk!

1. Jangan pikir cuma anak Teknik/Kedokteran saja yang harus belajar ekstra. Sebagai salah satu fakultas terfavorit di Indonesia, FH menuntut mahasiswanya berjuang agar bisa bersinar di antara teman-teman mereka.

Yoga Nugraha, mahasiswa hukum
Yoga Nugraha, mahasiswa hukum via nugrahayoganugraha.wordpress.com
Kalau ditanya kuliah apa yang materinya paling susah, rata-rata dari kita akan menjawab Teknik atau Kedokteran. Namun jangan salah, jurusan Ilmu Hukum juga sebenarnya sangat menantang. Karena Hukum adalah salah satu jurusan di Indonesia yang mahasiswanya paling banyak, mereka para anak Hukum harus belajar giat agar bisa bersaing dengan teman-teman seangkatan. Bayangkan saja, di semester-semester awal seringkali mereka harus belajar di satu kelas yang bisa terdiri dari 200-400 mahasiswa. Kalau tidak benar-benar niat kuliah, mereka akan susah berkonsentrasi. Ini juga latihan menjadi berani karena untuk bertanya kepada dosen kamu harus mau jadi pusat perhatian ratusan teman seangkatan.
Beberapa dosen bahkan mengaplikasikan sistem nilai yang kompetitif: beliau akan mencari mahasiswa dengan nilai tertinggi, kemudian memberi nilai mahasiswa-mahasiswa lainnya berdasarkan nilai tertinggi di kelas tersebut. Artinya kamu bukan hanya harus menjawab sebanyak-banyaknya pertanyaan dengan benar; kamu juga harus bersaing dengan teman-teman sendiri untuk mendapatkan nilai yang cukup di kelas tersebut.
Tapi ini lebih dari soal bersaing dengan teman. Materi yang mereka pelajari pun ampun-ampunan. Bukan hanya menghafal puluhan pasal, karena undang-undang toh bisa berubah seiring zaman. Sebenarnya mahasiswa Hukum juga harus punya nalar yang jalan dan insting mantap dalam mencari kebenaran. Selain itu, mereka juga nggak bisa berharap bisa bebas dari hitung-hitungan. Gimana ceritanya bisa bebas kalau justru harus berjumpalitan menghitung pajak dan warisan? Istilah seperti beban persatuan, harta waris kotor, dan beban waris pun harus dimengerti benar.
Ribet ya kedengarannya? Justru itu seninya belajar di Fakultas Hukum. Cuma mereka yang teruji yang bisa bertahan di fakultas ini!

2. Walau begitu mereka bukanlah orang yang ingin selalu menang. Di balik tekanan untuk selalu bekerja keras, mahasiswa Hukum juga tak lupa pentingnya bekerjasama.

mereka punya jalinan persahabatan yang erat
mereka punya jalinan persahabatan yang erat via nonikjudd.blogspot.com
“Jangan mau pacaran sama anak Hukum! Nanti lo didebat terus. Kesalahan lo juga bakal dicari-cari terus.”
Eh, siapa bilang? Walaupun Fakultas Hukum terkenal dengan aura kompetitifnya, justru hubungan pertemanan antar mahasiswa di Fakultas Hukum terkenal sangat erat. Pasalnya, tugas-tugas yang diberikan oleh dosen rata-rata berupa tugas kelompok.
“Pertemanan di antara anak Hukum itu kuat, soalnya kebanyakan tugas kita adalah tugas kelompok.”
Meta, 34, Inggris
Apalagi kalau mereka harus menjalani kelas peradilan semu atau moot court. Demi proyek ini, mereka dan kelompok mereka sering harus begadang semalaman atau menginap di salah satu rumah teman demi bisa menyelesaikan tugas. Hebatnya lagi, ini berjalan selama 1-2 semester penuh.
Jadi jangan khawatir kalau pacarmu selalu ngotot mau menang hanya karena dia mahasiswa Hukum. Justru fakultas ini menempanya untuk punya insting hebat tentang kapan dia harus bekerja keras, dan kapan harus bekerja sama. Lagipula, dia pasti tak akan punya alasan untuk tak mau bekerja sama denganmu, pasangan yang dia cintai sepenuh hati?

3. Prinsip mahasiswa Hukum adalah ilmu yang mereka pelajari harus berguna. Itu mengapa, begitu lulus banyak perusahaan dan lembaga yang berburu ingin meminang mereka.

mahasiswa hukum punya banyak peluang kerja
mahasiswa hukum punya banyak peluang kerja via www.fhunmul.ac.id
“Anak Hukum punya image positif soal masa depan. Pengacara, notaris, hakim, jaksa, pengajar; berbagai profesi keren siap kita lakoni.”
Rafika Agmi Dharma, 23, Jakarta
Menurut survei yang dilakukan oleh Higher Education Statistics Agency di Inggris, Hukum termasuk dalam 10 jurusan yang lulusannya paling mudah memperoleh pekerjaan. Ada 91,9% lulusan Hukum di tahun 2010/2011 yang bisa langsung bekerja setelah lulus.
“Sarjana Hukum itu bakal cepat dapat pekerjaan karena hampir 99,99% perusahaan pasti membutuhkan staf legal.”
Reza, 23, Jakarta
Hal ini tentu tak terjadi di luar negeri saja. Di dalam negeri pun kondisinya serupa. Berbagai perusahaan besar dan bank misalnya, pastilah membutuhkan legal officer yang menangani segala urusan perusahaan yang berkaitan dengan hukum. Bayangkan, berapa banyak sarjana Hukum yang dibutuhkan seluruh perusahaan yang ada di Indonesia ini? Bukankah kehidupan di masa depan tak perlu dikhawatirkan jika kamu berdampingan dengan dia?

4. Dengannya, kamu akan menjadi lebih peka. Dia adalah pasangan berwawasan luas yang memperhatikan cermat fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

hukum = jurusan yang mentereng
peradilan semu via www.esaunggul.ac.id
“Fakultas Hukum memang punya kesan yang mentereng. Itu lantaran mahasiswanya terkenal punya wawasan luas dan selalu up-to-date dengan berbagai fenomena yang terjadi.”
Saras, 24, Semarang
Bukan berarti mahasiswa jurusan lain tidak punya wawasan yang luas. Namun, khusus untuk mahasiswa Fakultas Hukum, mereka memang terdidik untuk peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan biasanya jadi bahan diskusi di kelas-kelas, baik secara mandiri maupun bersama dosen dalam format perkuliahan.
Kebanyakan dari mahasiswa Fakultas Hukum juga suka membaca. Mereka diajarkan untuk rajin-rajin menyerap informasi dari berbagai sumber sehingga ketika diminta menganalisa suatu kasus, mereka sudah punya pemahaman yang mendalam. Wawasan dan pengetahuan yang dia punya pun akan ditularkan padamu.
Jangan kaget jika dalam kehidupan sehari-hari kalian akan terlibat dalam percakapan semacam ini:
Kamu : “Hun, helmnya kita bawa ke dalem aja ya? Takut dimalingin nih.”
Pacar : “Ribet ah, dikunci aja di motor.”
Kamu : “Lah ntar kalo ilang gimana? Itu lho dibaca tulisannya, ‘kehilangan barang bukan tanggung jawab pengelola parkir’.”
Pacar : “Halah… Udah santai aja. Itu tuh klausula baku ilegal. Harusnya mereka gak boleh bilang mereka gak tanggung jawab.”
Kamu : *nyengir aja deh*

5. Mereka terbiasa lugas, komunikatif, dan percaya diri. Jika punya aspirasi, mereka akan berusaha untuk tak menyamarkannya dalam kode-kode penuh misteri.

punya kemampuan bicara yang mumpuni
punya kemampuan bicara yang mumpuni via edutorial.org
Meski tak semua kelas di Fakultas Hukum berisi debat dan diskusi, para mahasiswanya memang terbiasa saling bertukar pandangan tentang kasus-kasus yang sedang hangat diulas di media.
“Kita udah nggak malu-malu kalau harus tampil bicara di depan umum. Kemampuan bicara kita udah terlatih sehari-harinya.”
Astrid, 21, Jakarta
Namun, banyak bicara bukan berarti mereka bisa asal buka suara. Anak-anak Hukum pun mengerti bahwa apa yang mereka sampaikan harus logis dan bisa dipertanggungjawabkan.
“Meskipun pinter ngomong, kita tetep kudu bicara sesuai dasarnya dan nggak boleh asal.”
Panda, 24, Solo
Itulah mengapa para mahasiswa Hukum terbiasa menyampaikan aspirasi dengan komunikatif dan lugas. Kamu tak akan menemukan harapannya dalam hubungan dikamuflase dalam kode-kode yang nyaris mustahil dipecahkan. Namanya juga mahasiswa yang terbiasa dengan kepastian?

6. Jika kamu yang justru biasa bicara dalam kode, tak perlu cemas juga. Dia punya kemampuan analisis yang matang berkat tuntutan memahami kalimat per kalimat undang-undang dan pasal-pasalnya.

kemampuan analisa yang detail dan teliti
kemampuan analisa yang detail dan teliti via lifestyle.kompasiana.com
“Kemampuan analisis mereka nggak perlu diragukan. Anak Hukum terbiasa berpikir dengan detail dan teliti.”
Nisa Basti, 23, Bandung
Mahasiswa Fakultas Hukum sudah terlatih untuk menghafal. UUD 1945, Hukum Tata Negara, KUHPerdata, KUHPidana; berbagai materi yang selain harus dihafal, juga wajib dipahami isinya. Ketika hampir semua materinya berupa bacaan, mereka pun harus memahami kalimat per kalimat dengan detail dan teliti. Pasalnya, pemahaman yang keliru bisa jadi berakibat fatal karena bisa mengubah maksud yang sebenarnya.
Tentu saja akhirnya mereka menjadi pribadi yang teliti. Nah, karena itu, tak perlu khawatir ketika kamulah yang terbiasa menyampaikan keinginan dalam “kode-kode rahasia”. Sebagai pencari kepastian, dia akan dengan sabar mengolah dan menebak apa yang sebenarnya kamu maksudkan.
Sifat teliti dan berhati-hati juga terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Tahu bahwa setiap tindakan pasti ada konsekuensinya, mereka akan baik-baik berpikir dan menimbang-nimbang sebelum mengambil keputusan. Insting pribadi pun akan digunakan agar apa yang jadi keputusannya tak akan disesali suatu hari nanti.
Jika akhirnya dia memilih kamu sebagai pendamping, apakah kamu masih merasa perlu meragukan dirinya? Bukankah keputusannya untuk memilih kamu pasti sudah baik-baik dipertimbangkan sebelumnya?

7. Bagi anak-anak Hukum, masalah ada untuk dipecahkan — bukan untuk ditinggalkan. Mereka akan gigih mencari cara menyelesaikan suatu problema dengan ilmu-ilmu yang mereka punya.

tetap tenang ketika menghadapi masalah
tetap tenang ketika menghadapi masalah via riyanislawyer.wordpress.com
“Belajar hukum itu bikin kita tahu gimana caranya menyelesaikan masalah. Analisis dan logika kita benar-benar diasah, termasuk skill negoisasi yang bakal bermanfaat banget di dunia kerja.”
Nea, 24, Salatiga
Umumnya, orang akan mudah panik ketika berbuat salah atau menghadapi masalah. Namun, berbeda dengan mereka yang kuliah di Fakultas Hukum, ketenangan adalah salah satu kelebihan yang mereka punya. Saat di-“hajar” lawan dalam sebuah sesi debat misalnya, panik justru membuat performa mereka makin kacau. Agar tetap bisa berpikir jernih, bersikap tenang adalah salah satu kuncinya.
Dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari, ketenangan semacam ini juga sangat dibutuhkan. Tak bisa dipungkiri, setiap harinya kita tak bisa lari dari kemungkinan ditimpa masalah. Namun, selama tetap bisa tenang dan mengendalikan diri, masalah seberat apapun pasti bisa ditangani. Selain itu, skill negosiasi yang mumpuni menjadikan mereka piawai berhadapan dengan klien, atasan, maupun sesama rekan kerjanya.

8. Jangan dikira mereka adalah orang-orang yang kaku. Anak-anak Hukum justru tetap bisa romantis atau bersikap lucu!

mereka bukan orang-orang yang kaku
mereka bukan orang-orang yang kaku via pmkfhunpad.blogspot.com
“Bukan berarti kita ngafalin pasal sama Undang-Undang setiap hari, ya! Kita juga have fun kok sehari-harinya.”
Arifin, 24, Makassar
Sering bicara perkara hukum dan kondisi negara membuat anak-anak Hukum dianggap punya karakter kaku atau terlalu serius. Padahal, sama seperti mahasiswa-mahasiswa jurusan lain, mereka pun menjalani kehidupan yang sewajarnya. Pergi nongkrong, jalan-jalan, ke bioskop; berbagai hal yang lumrah dilakoni mahasiswa pada umumnya.
Sama halnya saat pacaran atau ketika bicara tentang perasaan, mereka pun akan berlaku seperti biasa. Naksir teman seangkatan atau kakak senior juga jadi hal yang lumrah terjadi di lingkungan Fakultas Hukum. Jika anak IT bisa menyatakan cinta lewat bahasa pemrograman, anak Hukum pun bisa bicara cinta dengan pasal. Nah lho!
“Saking seringnya menghafal pasal, saya sampai menemukan pasal untuk jujur dan mengaku kalau saya jatuh cinta dengan senior saya, lho!”
Said M. Yahya, 25, Jakarta

9. Cewek-cewek Fakultas Hukum memang dikenal glamor. Tapi jangan salah, mereka tak berotak kosong. Justru penampilan mereka menunjukkan bahwa mereka adalah calon-calon pekerja profesional.

cewek Hukum itu cakep-cakep
cewek Hukum itu cakep-cakep via beritainiituu.blogspot.com
Dibanding jurusan atau fakultas lain, cewek-cewek dari Fakultas Hukum memang terkenal glamor. Glamor di sini berarti peduli dengan penampilan, tapi bukan berarti selalu tampil gemerlap dan berlebihan lho. Menurut Kiki yang berkuliah di Fakultas Hukum UNS Solo, penampilan memang salah satu yang harus diperhatikan. Apalagi, bagi calon-calon sarjana Hukum yang kelak akan bekerja di perusahaan, bank, atau kantor-kantor firma hukum.
“Glamor itu kan anggapan orang. Kita cuma berusaha menjaga penampilan supaya nggak kaget kalau nanti kerja profesional.”
Kiki, 26, Solo
Bagi cowok-cowok di Fakultas Hukum maupun dari jurusan lain, nongkrong di kampus Hukum bisa jadi salah satu cara “refreshing”. Banyaknya cewek-cewek cantik nan modis yang berseliweran setidaknya memberi semangat bagi mereka untuk menemukan jodoh di Fakultas ini.
“Beuh, cewek-cewek Hukum emang cakep-cakep, walaupun nggak ada yang mau sama gue. Hehehe.”
Ari, 22, Jogja

10. Kehidupan tak akan bisa berjalan tanpa hukum yang mengaturnya. Mereka pun percaya bahwa aturan dibuat agar manusia tak berbuat seenaknya.

hukum yang mengatur kehidupan
hukum yang mengatur kehidupan via bandung.bisnis.com
Meski masih ada saja yang menganggap jurusan ini sebelah mata, mahasiswa Fakultas Hukum sendiri percaya bahwa apa yang mereka pelajari jelas ada manfaatnya. Kehidupan bermasyarakat tak mungkin bisa berjalan tanpa ada hukum yang mengaturnya. Untuk membedakan antara salah dan benar, yang boleh dan yang dilarang – hukum lah yang digunakan sebagai acuan.
“Hukum itu social engineering. Kita nggak akan bisa hidup tenang kalau nggak ada hukum yang mengatur.”
Rida, 23, Jakarta
Belajar hukum membuat mereka mengerti bahwa tak seorang pun berhak berbuat seenaknya. Ada hukum yang mengatur hampir seluruh sisi kehidupan manusia. Dia pun akan baik-baik memahami bahwa hubungan yang kalian jalani juga punya aturannya sendiri. Tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasangan, tentu sudah dia mengerti. Kamu pun tak perlu khawatir jika dia akan berkhianat atau berbuat sesuatu yang menyimpang.
“Dengan belajar hukum, kamu bisa ngerem perilakumu sendiri. Kamu nggak akan berbuat seenaknya.”
Rizal, 29, Manado

11. Mereka sebenarnya penyabar dan tak mudah menyerah. Meski dihujani stigma negatif, toh mereka tetap bertahan. Bukankah gigih adalah salah satu kriteria pasangan idaman?

dia gigih dan nggak mudah menyerah
dia gigih dan nggak mudah menyerah via smartuirangers.wordpress.com
“Sedih karena anak Hukum nyatanya juga sering dicibir. Mungkin karena banyak lulusan Hukum yang berkarir di bidang politik lalu terjerumus masalah korupsi.”
Diti, 20, Sorong
Banyaknya kasus penyimpangan hukum yang terjadi di Indonesia, seringkali membuat mereka yang kuliah di Fakultas Hukum harus terkena getahnya. Tak hanya dalam kehidupan sehari-hari, di media sosial pun mereka sering dijadikan bulan-bulanan. Sarjana-sarjana hukum dianggap jadi biang keladi dalam berbagai kasus hukum yang terjadi dalam negeri.
Namun, meski dihujani stigma negatif dari banyak pihak, mereka yang kuliah di Fakultas Hukum berusaha untuk tabah. Mereka mengerti bahwa masalah tak bisa dikambinghitamkan pada Fakultas Hukum itu sendiri, melainkan masing-masing individunya sendiri yang seharusnya bertanggung jawab.
“Sebagai mahasiswa Hukum, kita memang punya beban moral. Banyak yang harus dibenahi di negeri ini, termasuk masyarakatnya yang harus diajak berpikir dengan hukum.”
Asmak, 22, Mataram
Justru, mereka yang mendalami tentang hukum adalah orang-orang yang dibutuhkan di negeri ini. Mereka yang mau bersikap peka dan merasakan dengan hatinya, bahwa negara ini butuh segera dibenahi dan diselamatkan. Nah, jika dia bisa demikian gigih dan begitu peduli dengan nasib negaranya, kira-kira apa yang bisa dia lakukan untuk kamu dan hubungan kalian?

Gimana? Setelah membaca artikel ini, sudah makin mantap memilih anak Hukum sebagai calon pendamping di masa depan ‘kan?